Sebagai
orang bogor, saya tak pernah kepikiran ingin ke kebun raya bogor. Meskipun
lewat, tak pernah berniat singgah. Malu-maluin banget sayah mah hehehe... Namun
setelah saya bergabung dalam gerakan Laskar Pena Hijau, barulah terpikir untuk
ke pusat konservasi di bogor tersebut. Tinggal naik kereta dari stasiun
bojonggede lalu nyambung angkot 02. Gampang dan dekat banget ternyata. Ketika
baru memasuki Kebun Raya Bogor, keteduhan dan keademan sudah terasa. Pikiran
langsung terasa fresh dan rilex saat menghirup oksigen dari jajaran pepohonan.
Saya pun semangat empat lima menelusuri pohon-pohon yang berdiri tegak.
Menghidup udara segar sepuas-puasnya. Subhnallah....ini baru benar-benar
surganya pohon, karena segala macam pohon apa saja ada. Bahkan rata-rata
usianya sudah ratusan tahun booo....Bahkan Pohon Leci malah berusia hampir 2
abad, yang merupakan pohon tertua di kebun ini. Tahu gini nyesal kenapa gak
dari dulu yah saya berkunjung ke surganya pohon ini.
Pulang
dari Kebun Raya Bogor, saya pun mengajak suami untuk menemani saya kembali lagi
pekan depan. Rindu untuk bertemu dan menikmati kebaikan yang pohon berikan pada
saya. Berupa udara segar dan keteduhan serta kenyamanannya. Untunglah suami
bersedia, asal perginya hari Sabtu. Jadilah saya dan suami balik lagi sambil
berjalan berpegangan tangan di antara pohon pohon rindang Cieeee...jangan ngiri
yakJ
Tentunya banyak yang bisa kita temui dalam kebun raya bogor, selain aneka jenis
pohon. Ada Tugu Lady Raffles, untuk mengenang isteri Raffles Lady Olivia
Mariamne yang meninggal karena sakit malaria di Batavia pada tahun 1814. Ada
juga makam belanda di dalam kebun raya bogor sebanyak 42 makam.
Oh
ya, uniknya lagi ada mitos yang beredar bahwa bila berkenalan dibawah pohon
cinta atau pohon jodoh yang ada di kebun raya bogor, maka akan jadian hingga ke
pelaminan. Namun sebaliknya bila yang sudah jadian duduk dibawah pohon cinta,
akan berakhir hubungannya. Satu mitos lagi nih untuk yang berpacaran dan sudah menikah, yaitu jangan
berani beraninya nyebarangin tuh jembatan merah yang tak jauh dari pohon cinta
kalau tak ingin hubungannya putus.tus....hehehe... Yah, namanya juga mitos
boleh percaya atau tidak. Yang jelas jodoh mah udah ada yang ngatur atuh..
Biar teman
teman gak pada penasaran melihat jejeran pepohonan rindang dan seperti apa itu
pohon jodoh, mending sempatin aja datang kemari. Tarif masuknya terjangkau kok,
cuma 15 rb per-orang. Kalau capek menelusuri kebun raya bogor seluas 87 hektar
ini, bisa naik mobil keliling yang akan membawa teman–teman muter kebun raya
bogor sambil dipandu dan mendapatkan imformasi penting seputar pohon dan
sejarahnya.
waktu ke kebun raya, kok saya gak liat jembatan merah itu ya? hihihi... :)
BalasHapus